Ekowisata Landak dalam Konfigurasi Tata Ruang
Pesona sungai Landak: potensi ekowisata yang luar biasa bisa menyaksikan penduduk menjala ikan. Dok. Landak Post. |
LANDAK POST : Pada tahun 2015. Kabupaten Landak dengan tekad yang mantap mengesahkan Rencana Tata Ruang Wilayah 2014–2034 melalui Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2015.
Salah satu fokus utama dalam rencana ini adalah pengembangan sistem permukiman perkotaan dan perdesaan yang terintegrasi dengan baik, dilengkapi dengan aksesibilitas dan fasilitas permukiman yang sesuai.
Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang berhirarki, membangun jaringan aksesibilitas yang terintegrasi, dan menyediakan fasilitas permukiman yang memadai.
Potensi wisata sungai Landak
Pemerintah juga memprioritaskan pengembangan jaringan prasarana wilayah yang terpadu, dengan fokus pada transportasi yang terintegrasi. Tujuannya adalah meningkatkan aksesibilitas ke seluruh wilayah kabupaten dan juga memfasilitasi konektivitas dengan wilayah di luar kabupaten.
Ekowisata di daerah Landak memiliki potensi yang sangat menarik untuk dikembangkan. Komplet Landak. Ada wisata bahari. Wisata sejarah keraton Ismahayana. Apa yang kurang? Semua ada!
Kawasan yang berfungsi lindung juga mendapatkan perhatian khusus dalam rencana ini. Pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan fungsi lindung pada kawasan yang telah terganggu, meningkatkan perlindungan, dan bahkan meningkatkan status cagar alam menjadi Taman Nasional.
Selain itu, Pemerintah juga akan membatasi pengembangan budidaya intensif yang dapat merusak lingkungan.
Pertanian dan agribisnis juga menjadi fokus penting. Rencana ini mencakup pengembangan sentra produksi pertanian, meningkatkan aksesibilitas antara kawasan sentra produksi pertanian dengan kawasan agribisnis, dan pengembangan sarana prasarana pendukung.
Selanjutnya, ada strategi untuk pengembangan kawasan agribisnis berbasis potensi wilayah pendukungnya, pengembangan kawasan industri yang berwawasan lingkungan. Tidak kalah penting adalah pengembangan infrastruktur wilayah untuk meningkatkan jaringan dan aksesibilitas antara sentra produksi pertanian dengan kawasan agribisnis serta pasar.
Tebar pesona alam Landak: eksotik di alam bebas. Dok. Landak Post. |
Semua strategi ini didukung oleh upaya meningkatkan infrastruktur wilayah. Termasuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan jalan, yang akan membantu menghubungkan semua komponen ini secara lebih baik.
Rencana ini juga menekankan pentingnya pertahanan dan keamanan negara. Mereka akan mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, serta menjaga fungsi pertahanan dan keamanan dengan bijak.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Landak 2014–2034 adalah komitmen yang kuat untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan berkualitas untuk kabupaten ini, dengan perencanaan yang matang dan strategis.
Pengembangan Ekowisata
Pengembangan ekowisata di Kabupaten Landak dapat dibagi menjadi beberapa tipologi berdasarkan potensi wilayah, pembangunan wilayah, dan tingkat kerawanan terhadap bencana.
Berikut adalah beberapa tipologi pengembangan ekowisata yang dapat dipertimbangkan:
- Ekowisata Pertanian dan Kuliner: Kabupaten Landak memiliki potensi dalam pertanian tanaman pangan. Pengembangan ekowisata pertanian dapat melibatkan wisatawan dalam kegiatan pertanian seperti panen, penanaman, dan pengolahan produk pertanian. Selain itu, dapat dikembangkan juga ekowisata kuliner yang mempromosikan makanan lokal dan restoran-restoran yang menggunakan bahan-bahan lokal. Wilayah pembangunan I yang mencakup Kecamatan Ngabang, Jelimpo, Air Besar, dan Kuala Behe bisa menjadi fokus pengembangan ekowisata ini.
- Ekowisata Perdagangan dan Budaya: Wilayah pembangunan II yang mencakup Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Sebangki, Mempawah Hulu, dan Menjalin bisa menjadi pusat pengembangan ekowisata perdagangan dan budaya. Dalam hal ini, pasar tradisional, kerajinan lokal, dan kegiatan budaya seperti festival dapat menjadi daya tarik wisata.
- Ekowisata Alam dan Ekowisata Petualangan: Kabupaten Landak memiliki kawasan objek wisata yang dapat dikembangkan menjadi destinasi ekowisata alam. Ini melibatkan wisatawan dalam kegiatan seperti hiking, berkemah, dan berburu foto alam. Wilayah pembangunan III yang mencakup Kecamatan Menyuke, Banyuke Hulu, Sompak, dan Meranti dapat menjadi basis untuk pengembangan ekowisata ini.
Kabupaten Landak patut memperhatikan kerawanan terhadap bencana dalam pengembangan ekowisata.
Pengembangan ekowisata rawan bencana dapat melibatkan wisatawan dalam pemahaman dan pendidikan terkait penanggulangan bencana. Ini bisa mencakup pelatihan evakuasi, pendidikan tentang alat pemadam kebakaran, dan upaya pencegahan bencana.
Pengembangan ini juga dapat melibatkan wisatawan dalam program-program rehabilitasi pasca-bencana, seperti penanaman kembali vegetasi yang terbakar.
Penting untuk memastikan bahwa pengembangan ekowisata berlangsung secara berkelanjutan. Hal ini melibatkan praktik-praktik ramah lingkungan dalam manajemen ekowisata, penggunaan sumber daya alam yang bijaksana, dan pendidikan kepada wisatawan tentang pentingnya konservasi alam.
Pemerintah Kabupaten Landak bekerja sama dengan stakeholder terkait. Termasuk komunitas lokal dan organisasi lingkungan, untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengelola ekowisata dengan baik.
Selain itu, penting untuk memiliki rencana tanggap darurat yang kuat untuk menghadapi bencana seperti banjir dan kebakaran hutan yang dapat memengaruhi ekowisata di wilayah ini.
Pendekatan berkelanjutan berwawasan masa depan
Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berwawasan masa depan, pengembangan ekowisata di Kabupaten Landak dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Keratin Kerajaan Landak: Potensi wisata sejarah Landak.Dok. Landak Post. |
Ekowisata di daerah Landak memiliki potensi yang sangat menarik untuk dikembangkan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan ekowisata di daerah Landak:
- Pengembangan Ekowisata Sungai Landak:Ekowisata bahari Sungai Landak dapat menjadi daya tarik utama. Dapat dilakukan dengan menyediakan perahu wisata yang mengantarkan pengunjung menjelajahi sungai ini. Selama perjalanan, panduan wisata dapat memberikan informasi tentang sejarah dan fungsi sungai Landak di masa lalu, termasuk peran pentingnya dalam era pesisir yang menjadi pusat peradaban. Pengunjung dapat melihat reruntuhan sejarah, sisa-sisa kerajaan, dan artefak bersejarah yang terkait dengan sungai ini. Ini akan memberikan pengalaman yang mendalam tentang sejarah daerah ini.
- Keraton Ismahayana:Keraton Ismahayana adalah aset bersejarah yang penting. Pengembangan museum atau pusat sejarah di sekitar keraton ini dapat memberikan pengunjung akses ke catatan sejarah Landak secara faktual. Museum ini dapat menampilkan artefak bersejarah, dokumen, dan pameran yang memberikan wawasan tentang kehidupan dan sejarah kerajaan di Landak. Ini akan menjadi tempat yang edukatif dan menarik bagi pengunjung yang ingin memahami lebih dalam sejarah daerah ini.
- Pemanfaatan Alam Landak:Keindahan alam Landak yang masih asri dan segar dapat menjadi daya tarik utama ekowisata. Dapat dilakukan dengan menyediakan jalur hiking, trekking, atau spot-spot piknik di alam terbuka. Pemandangan alam yang indah, sungai-sungai yang jernih, dan hutan-hutan yang belum terjamah akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan alam. Penting juga untuk menjaga kelestarian alam ini dengan menerapkan praktik ekowisata yang bertanggung jawab.