Cornelis, Bupati Landak (2001 - 2008) Menerima Anugerah Doktor Honoris Causa dari STT Kadesi Yogyakarta
Gaya Cornelis ketika orasi ilmiah pada penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa-nya. Sumber ilustrasi: STTT Kadesi. |
JOGJAKARTA - LANDAK POST: Cornelis, Bupati Landak (2001–2008), menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dari STT Kadesi Yogyakarta pada 18 September 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, akademisi, dan pejabat pemerintah, menciptakan suasana yang meriah dan penuh penghormatan.
Penghargaan Doktor Honoris Causa ini tidak hanya mencerminkan prestasi pribadi Cornelis, tetapi juga dedikasinya yang mendalam terhadap pembangunan masyarakat Dayak
Baca Cornelis, Bupati Landak 2001–2006, Dilantik sebagai Anggota DPR-RI Komisi VII dari Dapil I Kalbar
Dalam acara wisuda di sebuah hotel newah di Kaloiurang, yang dihadiri oleh berbagai kalangan, Cornelis berdiri sebagai simbol keberhasilan dan dedikasi terhadap masyarakat Dayak.
Anugerah gelar Doktor Honoris Causa: pantas
Setelah diwisuda oleh Ketua STT Kadesi, Dr. Muner Daliman, bersama Tim Promotor dan Penguji, Cornelis menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Capaian Karya Tokoh Bangsa: Pengalaman Memimpin Antar Lembaga untuk Mensejahterakan Masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat Periode 2008 – 2024."
Dalam orasi tersebut, Cornelis tidak hanya merayakan pencapaian pribadinya, tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Penghargaan ini menjadi simbol harapan bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi. Dengan semangat juang yang tak pernah pudar, Cornelis mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan legasi yang positif bagi bangsa. Ia percaya bahwa generasi muda adalah ujung tombak perubahan dan memiliki potensi besar untuk membangun masa depan yang lebih baik, sehingga penting bagi mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan.
Dalam orasi ini, ia menjelaskan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk memahami dan menghargai sejarah mereka, serta berbagi pengalaman berharga dari kepemimpinannya.
Cornelis menekankan bahwa mengenali perjalanan masa lalu bukan hanya sekadar mengenang, tetapi juga sebagai landasan untuk merancang langkah-langkah ke depan yang lebih strategis dan inklusif. Dengan cara ini, ia berharap dapat memotivasi generasi berikutnya untuk belajar dari pengalaman dan meneruskan semangat kepemimpinan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Cornelis tidak asing dengan dunia kepemimpinan, mengingat ia menjabat sebagai Bupati Landak selama dua periode. Pengalamannya yang luas membuatnya mampu menghadapi tantangan dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Cornelis menggarisbawahi pesan Bung Karno, "Jas Merah," yang mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah, dan berusaha mengukirnya melalui karya-karya nyata yang berdampak signifikan.
Capaian Cornelis
Periode kepemimpinan Cornelis dari 2008 hingga 2024 dipenuhi dengan capaian luar biasa, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Baca Cornelis Membacakan 26 RUU tentang Kabupaten/kota Menjadi UU: Kalbar Sabar Menunggu
Sebagai seorang "insan kamil," ia telah menyelesaikan berbagai tantangan dalam diri, klan, dan kelompoknya. Dalam pandangannya, keberhasilan bukan hanya diukur dari prestasi individu, tetapi juga dari kemampuan untuk memberdayakan orang lain.
Momen penganugerahan ini bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga pengingat bahwa sejarah adalah tentang tindakan dan dedikasi.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Cornelis, kita diingatkan untuk terus belajar dari masa lalu sambil berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik—sebuah legasi yang tak akan terlupakan, baik bagi masyarakat Dayak maupun bagi Indonesia secara keseluruhan.
-- Bungai Nuing