Bupati Landak Masa ke Masa: Cermin Kemandirian Kepemimpinan Lokal
Bupati Landak: Cornelis, Adrianus Asia Sidot, dan Karolin Margret Natasa. Dok. Masri.
🌍 LANDAK POST | LANDAK: Landak, Kalimantan Barat — Kabupaten Landak menorehkan catatan penting dalam perjalanan demokrasi lokal dengan menampilkan kemandirian dalam kepemimpinan daerah.
Sejak berdiri pada tahun 1999, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat konsisten dipimpin oleh putra-putri terbaik daerahnya, mencerminkan kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap figur lokal yang memiliki kedekatan emosional dan komitmen membangun kampung halaman.
Baca Kabupaten Landak: Riwayatmu Ini!
Sumber daya lokal
Bupati pertama Landak, Drs. H. Agus Salim, M.M., menjabat sejak kabupaten ini resmi berdiri hingga tahun 2001.
Kepemimpinan dilanjutkan oleh Drs. Cornelis, M.H. selama dua periode (2001–2006 dan 2006–2008), sebelum ia melangkah ke tingkat provinsi sebagai Gubernur Kalimantan Barat.
Cornelis meninggalkan warisan kepemimpinan yang dilanjutkan oleh wakilnya saat itu, Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si., yang menjabat hingga tahun 2016.
Baca Sungai Landak dengan Potensi Sumber Dayanya bagi Masyarakat
Regenerasi kepemimpinan daerah terus berlanjut. Pada tahun 2017, masyarakat Landak memilih Karolin Margret Natasa, yang juga merupakan tokoh muda perempuan dan putri Cornelis, sebagai Bupati. Ia memimpin hingga 2022, dan setelah masa transisi yang diisi oleh penjabat bupati, Karolin kembali terpilih untuk periode kedua mulai 20 Februari 2025, didampingi oleh Wakil Bupati Erani.
Masa transisi
Dalam masa transisi pemerintahan, posisi Penjabat Bupati sempat diemban oleh figur birokrasi profesional seperti Ir. Jakius Sinyor, M.T. (2016–2017), Samuel, S.E., M.Si. (2022–2024), dan Dr. Gutmen Nainggolan, SH., M.Hum. (2024–2025). Kehadiran penjabat ini memastikan kontinuitas layanan pemerintahan di tengah proses demokratisasi.
Rekam jejak ini menegaskan bahwa Landak bukan hanya kaya akan potensi alam, tetapi juga memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca Landak en Tajan Kembar Siam dalam Narasi dan Publikasi Bangsa Kolonial
Kemandirian dalam memunculkan dan mempercayakan kepemimpinan kepada anak daerah mencerminkan kematangan politik, serta menjadi teladan bagi kabupaten lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang berakar pada nilai-nilai lokal.
-- rangkaya bada